1.
DEFINISI ETIKA
Etika adalah
suatu aturan prilaku filsafat yang berbicara mengenai nilai dan moral yang
menetukan perilaku manusia dari segi bail dan buruk, sejauh yang dapat di
tentukan oleh akal. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika
pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika
ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi
kehidupan manusianya.
2.
KLASIFIKASI ETIKA
Etika yaitu
yang membahas tentang nilai dan norma moral yang mengatur perilaku manusia
sebagai kelompok di dalam masyarakat. Di dalam klanifikasi etika yaitu membahas
tentang:
- Etika Deskriptif,
yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil
- Etika Normatif,
yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan.
- Etika Terapan, yaitu semua orang
setuju bahwa praktik tersebut memang dinilai tidak bermoral. Sebaliknya, isu
kontrol senjata akan menjadi masalah etika terapan karena ada kelompok yang
mendukung dan kelompok yang menolak
terhadap isu kontrol senjata.
- Metaetika yaitu bisa dimengerti sebagai sebuah cara untuk
melihat fungsi-fungsi pernyataan-pernyataan etika, dalam arti bagaimana kita
mengerti apa yang dirujuk dari pernyataan-pernyataan tersebut dan bagaimana
pernyataan itu didemonstrasikan sebagai sesuatu yang bermakna.
3. PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya
harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah
disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa
prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
- Prinsip Otonomi : yaitu sikap
dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
- Prinsip Kejujuran : terdapat
tiga kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan
bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran.
- Prinsip Keadilan : menuntut
agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan
sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
- Prinsip Saling Menguntungkan
: menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
- Prinsip Integritas Moral
: terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis
atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik
pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
4. MODEL ETIKA DALAM BISNIS
- Immoral manajemen merupakan
tingkatan yang terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip
etika bisnis. Manajer yang memiliki manajemen tipe ini pada umumnya sama sekali
tidak mengindahkan apa yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal
organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya.
- Amoral manajemen tipe ini adalah
para manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan bisnis
yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan memberikan efek
pada pihak lain.
- Moral manajemen dalam moral manajemen, nilai-nilai
etika dan moralitas diletakkan pada level standar tertinggi dari segala bentuk
prilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang termasuk dalam tipe ini hanya
menerima dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku namun juga terbiasa meletakkan
prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinannya.
AGAMA
Agama dan
etika kerja, atau anatara penerapan ajaran agama dengan pembangunan ekonomi.
Etika sebagai ajaran baik-buruk, salah-benar, atau ajaran tentang moral
khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi. Di dalam agama ada
nilai-nilai dasar etika yang ada dalam ketiga agama ini yaitu :
-Keadilan : Kejujuran mempergunakan kekuatan untuk
menjaga kebenaran. Saling menghormati
Cinta dan perhatian terhadap orang lain
-Pelayanan : Manusia hanya pelayan, pengawa,
sumber-sumber alam
-Kejujuran : Kejujuran dan sikap dapat dipercaya dalam
semua hubungan manusia, dan integritas yang kuat.
Filosofi
Etika yang juga menjadi
acuan dalam pengambilan keputusan oleh manusaia adalah ajaran-ajaran Filosofi.
Ajaran filosofi tersebut bersumber dari ajaran-ajaran yang diwariskan dari
ajaran-ajaran yang sudah diajarkan dan berkembang.
Budaya
Dimana nilai-nilai itu tidak lain adalah budaya yang hadir karna adanya
budaya pengetahuan manusia dalam upayanya untuk menginterpentasikan
lingkungannya sehingga bisa hidup.
Hukum
Hukum adalalah aturan –
aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara. Hukum menentukan ekspektasi – ekspektasi etika
yang diharapkan dalam komunitas dan mencoba mengatur serta mendorong pada
perbaikan masalah – masalah yang dipandang buruk atau tidak baik dalam suatu
komunitas.
http://lilawatyy95.blogspot.co.id/2015/10/model-etika-dalam-bisnis-sumber-nilai.html?m=1